Kamis, 04 Desember 2008

Hakekat syukur


Hakekat syukur
Syukur adalah memuji disebabkan apa yang telah diberi.
Bagaimana kita bersyukur?
Kita bisa mengekspresikan rasa syukur kita kepada Allah dengan tiga hal, yaitu;
(1). Syukur dengan hati yaitu dengan mengikhlaskan niat hanya untuk Allah serta berhusnudzon kepadaNya.
(2). Syukur dengan lisan, yaitu dengan senantiasa menyebut dan memujiNya serta dengan memohon ampunan kepadaNya.
(3). Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan mengerjakan amal-sholeh dan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang disukai dan diredhoi Allah.

Syukur melanggengkan nikmat
Benarkah rasa syukur dapat melanggengkan nikmat yang Allah limpahkan kepada kita?, jawabannya adalah benar sekali. Syukur mampu menyebabkan Allah mendatangkan nikmat-nikmatNya yang lain. Allah berfirman dalam al-Quran "jika kamu bersyukur maka akan aku tambahkan nikmatKu, namun jika kamu kufur sesungguhnya azabKu sangatlah pedih " (QS. Ibrahim : 7).
Ali ibnu Abi Thalib berkata; "sesungguhnya nikmat didapat dengan bersyukur dan syukur berhubungan erat dengan penambahan (ditambahnya nikmat tersebut), dan tidak akan terputus tambahan (nikmat tersebut) sampai terputusnya syukur dari hambaNya".
Umar ibnu Abdul 'Aziz berkata; "ikatlah nikmat Allah dengan bersyukur kepada Allah".

Rasullulah adalah hamba yang sangat bersyukur
Rasulullah shalallâhu 'alaihi wa âlihi wa sallam sebagai suri teladan kita, bagaimana beliau bersyukur?. Beliau adalah hamba yang pandai sekali bersyukur. Dalam hadist dari Aisyah, diriwayatkan; bahwa suatu malam rasulullah dengan seperti biasanya dengan khusyuk melakukan qiyamullail, sampai beberapakali terbangun Aisyah masih melihat Rasulullah khusyuk dengan shalatnya. Diakhir shalat, dengan tidak sengaja tangan Aisyah tersentuh kaki Rasulullah, ternyata kaki rasulullah bengkak karena saking lamanya beliau berdiri dalam shalat. Aisyah berkata "ya Rasulullah, kenapa engkau sebegitunya dalam beribadah, padahal Allah telah memberikan jaminan ampun atas dosa-dosamu terdahulu maupun yang akan datang", beliau menjawab "afalâ akûna 'abdan syakûro". Subhanallah…, lalu bagaimana dengan kita yang tidak ada jaminan ampunan sedikitpun. Bagaimana dengan ibadah dan kedekatan kita kepada Allah???.

Sudahkah kita termasuk hamba yang bersyukur…?
Terkadang bahkan sering sebagai manusia, ketika diuji oleh Allah kita merasakan seolah Allah tidak sayang dan membiarkan kita. Padahal ujian itu barulah ujian kecil. Kita sering melupakan nikmat Allah yang melimpah cuma karena tersandung ujian kecil. Seyogianya ketika ujian menimpa, kita harus memikirkan bahwa nikmat Allah sangat jauh lebih banyak. Dan seharusnya kita yakin bahwa tiada dari setiap perbuatan Allah itu kecuali ada hikmahnya, walaupun itu berupa ujian. Karena itu, betullah perkataan seorang ulama "fakkir wasykur"; pikirkanlah betapa banyak nikmat Allah padamu, (insya Allah dengan itu) engkau akan bersyukur.

Bersyukur kepada sesama manusia adalah salah satu wujud syukur kepada Allah
Ketika kita mendapatkan kebaikan dari sesama manusia baik berupa bantuan, pertolongan, nasehat dan lain sebagainya kita hendaknya bisa berterimakasih atas kebaikannya. Bisa dengan mengucapkan syukron (terimakasih), bârakallahu fiik atau jazakallahu khair. Karena sebagaimana dalam hadis nabi shalallâhu 'alaihi wa âlihi wa sallam " Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia; dia belum bersyukur kepada Allah ".
Terakhir, kita memohon selalu kepada Allah agar tergolong kepada hambaNya yang ahli syukur. Jangan pernah sombong kita dengan ketaatan kita kepada Allah dan kemampuan kita bisa berbuat baik kepada sesama, karena kita bisa melakukan itu semua adalah karena limpahan dari taufik dan nikmat Allah. Wallâhu A'lam bishshawwab wallâhu al-musta'an wailaihi turja'ul umûr.

10 Wasiat Untuk Para Penuntut Ilmu
Disarikan dari tulisan DR. Husein Syahatah

1. Bertaqwalah kepada Allah, ikhlaskan niat. Niscaya akan Dia ajarkan apa yang tidak kamu ketahui dan akan Dia mudahkan bagimi jalan menuju kesuksesan. firmanNya dalam QS. 2: 282 (…dan bertaqwalah kamu kepada Allah dan Allah akan mengajarkanmu…).
2. Berhiaslah dengan akhlak mulia, diantaranya; keshalihan, kerendahan hati, kesabaran dan bersungguh-sungguh. Allah berfirman (… dan barangsiapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya dia bersungguh-sungguh untuk dirinya sendiri…)
3. Perbaikilah hubungan dengan teman dan guru. Mennguatkan ikatan cinta dan ukhuwah serta kerjasama; ini adalah diantara kunci kesuksesan.
4. Tentukan tujuan, rancang waktru dan atur cara belajar (buat jadwal), ini dapat membantu keberhasilan anda. Allah berfirman dalam QS. 54: 49 (…sesungguhya kami ciptakan segala sesuatu menurut ukurannya…), dan dalam hadist " …ikatlah untamu dan tawakkallah…".
5. Tekunlah dalam belajar, gunakan cara yang efektif agar anda selalu menjadi yang terdepan, cerdas dan kreatif. Firman Allah dalam QS. 16: 128 (…sesungguhya Allah beserta orang yang bertaqwa dan berbuat ihsan…), dalam hadist " hikmah itu adalah barang hilang milik orang muslim, maka dimana saja ia ditemukan dialah yang berhak mendapatkannya ".
6. Semangatlah untuk hadir di muhadharah dan majelis ilmu. Itu adalah diantara cara untuk mendapatkan pemahaman yang benar, hasil yang cepat dan jawaban yang tepat. Rasulullah mengatakan tentang keutamaan majelis ilmu diantaranya; senantiasa dinaungi oleh sayap malaikat, diliputi rahmat dan diturunkan ketenangan didalamnya (HR. Muslim).
7. Istirahatkan diri anda, perhatikan masalah kesehatan. Hal ini akan memperbaharui semangat untuyk kembali produktif (QS. Thaha: 1-2 dan QS. Al-A'raf: 32) dan dalam hadist " sesungguhnya ada hak untuk diri kalian, ada hak untuk tubuh kalian, maka berikanlah hak itu sesuai porsinya ".
8. Bersamalah dengan orang-orang shalih dan jauhi bergaul dengan orang-orang fasik, karena hal tersebut akan lebih membantu anda untuk taat dan taqwa kepada Allah, belajar efektif dan hasil yang bak serta kesuksesan yang besar. Firman Allah dalam QS. 4 : 69 (…dan orang-orang shalih, mereka itulah sebaik-baik teman), dalam hadist " seseorang itu mengikut dien saudaranya, maka lihatlah dengan siapa dia berkawan ".
9. Percayalah pada diri sendiri, berzikirlah kepada Allah dan mohonlah perlindunganNya dari godaan syetan. Sesungguhnya hati yang gundah tidak dapat menuntun pemiliknya pada petunjuk,tangan yang bergetar tidak akan baik dalam bekerja dan pikiran yang bercabang tidak akan bain dalam mengatur. Allah berfirman dalam QS. 13 : 28 (…orang-orang yang berima dan hati mereka mebjadi tewntram dengan mengingat Allah…)
10. Kurangi ketakutan dalam menghadapi ujian, asahlah kecepatan tulisan, tawakkallah kepada Allah da perbanyak dzikrullah, karea itu akan mendatangkan taufiq dalam ujian (QS. 7: 205), dan dalam hadist " tidak ada seorang muslim dimuka bumi ini yang berdoa kecuali akan dikabulkan oleh Allah atau dipalingkan darinya keburukan selama tidak berdoa dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutuskan silaturrahmi " (HR. Turmidzi).

Allâhu A'lam bishshawwab wallâhu al-musta'an wailaihi turja'ul umûr.

Tidak ada komentar: